Website: Marwah Universitas di Tingkat Nasional Global

WEBSITE: MARWAH UNIVERSITAS DI TINGKAT NASIONAL GLOBAL

 

Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd.

Direktorat Pascasarjana

(email: trisnagb@ustjogja.ac.id, fb: Sutrisna Wibawa, ig: sutrisna.wibawa, twitter @sutrisna_wibawa)

 

Perkembangan teknologi internet dan kebutuhan akan layanan informasi yang semakin tinggi  memunculkan berbagai website. Website telah menjadi salah satu media komunikasi efektif bagi perguruan tinggi untuk mendorong semua kegiatan akademik berupa pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi di Indonesia sebagai bagian dari institusi pendidikan yang berusaha meningkatkan daya saing secara global melalui pemanfaatan TIK, telah menyadari bahwa website merupakan komponen kunci penilaian dalam upaya mensejajarkan diri sebagai perguruan tinggi bertaraf global. Instrumen yang paling sering digunakan oleh perguruan tinggi di Indonesia maupun dunia sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas melalui website adalah pemeringkatan Webometrics dan UniRank 4ICU.

Webometrics dan UniRank 4ICU bertujuan membantu perguruan tinggi dalam menganalisis kualitas trafik layanannya di bidang publikasi ilmiah agar mampu bersaing dalam ranah global dan tentunya menjadi lebih  baik. Meskipun demikian, terdapat sejumlah perbedaan terkait indikator yang digunakan oleh kedua database pemeringkatan ini. Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menggunakan kedua database pemeringkatan tersebut sebagai bahan rujukan untuk popularitas dan kualitas universitas.

Webometrics merupakan peringkat perguruan tinggi yang dilakukan oleh Cybermetrics Lab. Webometrics sering digunakan media sebagai bahan marketing perguruan tinggi di Indonesia. Ada empat indikator yang digunakan, (1) visibility adalah data link visibility memiliki bobot 50% diperoleh dari dua penyedia informasi utama yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Kedua penyedia informasi tersebut menghasilkan database berbeda dan dapat digabungkan bersama untuk menutupi perbedaan yang muncul di antara keduanya atau untuk mengoreksi kesalahan satu sama lain. Prosedur dalam visibility ini meliputi proses ekstraksi total jumlah external inlink (dikenal juga sebagai backlinks) serta jumlah total webdomain, (2) presence, adalah total jumlah halaman web yang dimuat pada webdomain utama perguruan tinggi (termasuk seluruh subdomain dan direktori) sebagaimana yang terindeks oleh search engine komersial terbesar yaitu Google, untuk tahun 2021 indikator presense tidak digunakan lagi, (3) opennes, adalah indikator yang menghitung total banyaknya file publikasi akademik yang terindeks pada Google Scholar, yaitu search engine akademik terbesar yang memiliki data lebih dari 160 juta catatan publikasi file akademik, dan (4) excellence, adalah indikator ini menghitung jumlah total tulisan-tulisan ilmiah (scientific papers) yang terdaftar pada jurnal ilmiah internasional yang memiliki high impact. Kategori tulisan ilmiah perguruan tinggi yang dapat diperhitungkan dalam indikator ini  adalah top 10%  tulisan ilmiah yang paling banyak dikutip berdasarkan bidang ilmu dari penyedia data yang ditentukan, yaitu Scimago data.

Selanjutnya 4ICU, yang dikenal juga dengan UniRank, merupakan lembaga pemeringkatan universitas dunia yang mengukur popularitas perguruan tinggi berdasarkan keterkenalan atau popularitas website yang dimiliki. 4ICU  merupakan  search engine  dan direktori pendidikan tinggi yang melakukan tinjauan terhadap Universitas dan Kampus terakreditasi di seluruh dunia. Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh universitas di Indonesia untuk dapat masuk dalam pemeringkatan UniRank, (1) telah terakreditasi oleh organisasi terkait pendidikan tinggi yang sesuai di setiap negara, (2) menawarkan gelar sarjana empat tahun dan pascasarjana, dan (3) memberikan pendidikan dalam format tradisional, tatap muka, dan nonjarak jauh.

Pemeringkatan UniRank 4ICU juga merupakan bentuk benchmarking untuk media online. UniRank 4ICU  lebih menitikberatkan pada jumlah pengunjung yang mengakses website, serta tautan dari situs lain.  Banyaknya pengunjung memang belum tentu identik dengan mutu content dari website. Namun tidak  dapat  dipungkiri, bahwa teknik-teknik SEO sering diterapkan oleh para pengelola website kampus agar website ramah terhadap mesin pencari, dengan sasaran akhirnya website banyak dikunjungi, bahkan ada yang berusaha menitip link atau blog walking agar bisa meningkatkan potensi kunjungan ke website. Dalam melakukan penilaiannya, 4ICU memiliki metodologi khusus yang tidak diberitahukan ke khalayak umum untuk menghindari kecurangan yang dilakukan webmaster perguruan tinggi dalam meningkatkan peringkat masing-masing perguruan tinggi. Komponen penilaian yang digunakan 4ICU adalah Google Page Rank, Alexa Traffic Rank, dan Majestic SEO (Referring Domain, Citation Flow, Citation Trust).

Pada tahun 2021, peringkat UST untuk Webometrics menempati peringkat 93 Indonesia, sedangkan 4ICU atau UniRank menempati peringkat 67 Indonesia.  Jika dilihat dari kekuatan internal kampus: SDM Dosen dan Mahasiswa, karya-karya yang dihasilkan, dan managemen kampus, UST memiliki peluang besar  untuk terus meningkatkan peringkat Webometrics dan UniRank 4ICU dan Website UST akan menjadi corong universitas di tingkat nasional dan global.

Karena itu, perlu dilakukan dua kebijakan besar oleh universitas dan civitas akademika harus mengikutinya, pertama, kebijakan unggah konten terkait karya ilmiah perlu dibuka seluas-luasnya, memang kehati-hatian  copyright  penting, namun website merupakan global market bagi universitas. Webometrics bermaksud memotivasi universitas untuk memiliki keberadaan web yang mencerminkan secara akurat kegiatan mereka. Jumlah publikasi ilmiah merupakan salah satu dari  faktor penentu pemeringkatan webometrics yaitu jumlah file publikasi ilmiah yang terindek pada search engine pada google scholar. Peningkatan jumlah publikasi karya ilmiah di antaranya dengan membangun  repository sebagai media penyimpanan online file karya ilmiah perguruan tinggi serta dilakukan  kebijakan  internal  berupa policy dan aturan mengenai standar publikasi ilmiah. Pengelola website harus membangun sistem yang baik sehingga repository dipastikan aman. Tentu, dosen dan mahasiswa harus memiliki komitmen untuk mengunggah semua karya ilmiahnya dalam format pdf, dan tidak usah terlalu risau adanya copyright, termasuk mengunggah karya berupa bahan-bahan kuliah. Sistem pembelajaran LMS (Learning Managemen System) berbasis website harus diperkuat dan dikembangkan secara masif.

Kedua, kebijakan peningkatan backlinks baik dari segi kualitas maupun jumlah backlinks yang mengarah pada website. Strategi peningkatan jumlah backlinks dilakukan dengan mencari link  yang  relevan. Secara umum backlink dapat diklasifikasikan internal backlink dan external backlink. Internal backlink dapat ditingkatkan dengan memperluas domain dengan memperbanyak halaman web yang mencakup link ke halaman utama website. Selain itu optimasi subdomain juga diperlukan. Subdomain seperti halaman resmi fakultas dan program studi termasuk juga fasilitas seperti email dan blog. External backlink dapat ditingkatan dengan publikasi, baik berupa event, informasi, maupun pengumuman melalui media sosial seperti facebook, instagram  dan twitter.

Akhirnya, sebagai penutup, penulis mengajak kepada segenap civitas akademika UST untuk terus  memotivasi diri, “Masih ada hari esok untuk menorehkan prestasi lebih baik dalam rangka mengangkat marwah UST dalam kancah nasional dan global”. Semoga!